Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Korban Mutilasi Meski Pelaku Sudah Ditangkap

Kompas.com - 21/05/2019, 20:12 WIB
Andi Hartik,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jajaran Polres Malang Kota masih kesulitan mengungkap identitas korban mutilasi yang ditemukan di lantai 2 Pasar Besar Kota Malang. Meskipun pelaku kasus mutilasi itu sudah terungkap.

Kasubbag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni Made Seruni Marhaeni mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya belum berhasil mengungkap identitas korban.

"Belum diketahui, mas," katanya melalui pesan tertulis, Selasa (21/5/2019).

Baca juga: Misteri Tulisan Sugeng di Telapak Kaki Wanita Korban Mutilasi

Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengaku pihaknya masih menunggu hasil sidik jari korban yang merupakan seorang wanita.

Sampai sejauh ini, sidik jari korban belum bisa diambil karena mayatnya sudah membusuk. Asfuri menduga, korban juga seorang tunawisa, sama halnya dengan pelaku.

"Identitas korban masih belum ditemukan. Kemungkinan korban ini seorang tunawisma juga," katanya.

"Kami masih dalami terus. Menunggu hasil pengambilan sidik jari karena sampai sekarang belum bisa diambil sidik jarinya," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Mutilasi Wanita di Malang, Pertemuan Singkat dan Dibunuh karena Tak Bisa Melayani

Untuk mengungkap identitas korban, polisi sudah menyebar sketsa wajah korban. Sketsa wajah tersebut diambil dari potongan kepala yang ditemukan di lokasi.

Sementara itu, pelaku berhasil diungkap berdasarkan petunjuk dari tato berupa tulisan 'Sugeng' yang terdapat di telapak kaki korban.

Berdasarkan tato itu, polisi menangkap terduga pelaku bernama Sugeng Santoso (49) yang merupakan tunawisma.

Sugeng kesehariannya tidur di pojok timur lantai 2 Pasar Besar atau bekas Matahari Departemen Store, tempat potongan tubuh itu ditemukan.

Baca juga: Penangkapan Terduga Pelaku Mutilasi di Malang Berawal dari Tulisan di Telapak Kaki Korban

Sempat mengelak, Sugeng kemudian mengakui bahwa telah membunuh korban sebelum akhirnya dimutilasi. Meski begitu, Sugeng mengaku tidak mengenal korban.

Sebab, pertemuan Sugeng dan korban hanya terpaut sehari sebelum akhirnya dibunuh karena gagal memuaskan hasrat seksualnya. Sugeng mengaku belum sempat berkenalan.

Sugeng memutilasi korban menjadi enam bagian. Dua tangan, dua kaki, kepala dan tubuh. Sementara, Sugeng mentato kaki korban dengan jarum sol sepatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com