Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Mahakam Bakal Dimanfaatkan untuk Pasokan Air di Ibu Kota Baru

Kompas.com - 13/11/2019, 15:48 WIB
Andi Hartik,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Pemerintah memanfaatkan Sungai Mahakam untuk memenuhi ketersediaan air tanah di ibu kota baru di Kalimantan Timur.

“Air tanah di sana kecil potensinya, jadi harus cari air permukaan. Air permukaan kan bisa dari sungai, danau, bisa dari buatan manusia berupa bendungan,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat menghadiri pengukuhan profesor di Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: Jokowi Ingin Ibu Kota Baru Jadi Kota Terbaik di Dunia, Kalahkan Dubai

Basuki mengatakan, aliran Sungai Mahakam yang merupakan sungai terbesar di Kalimantan Timur berada di sisi timur kawasan calon ibu kota baru. Jaraknya sekitar 60 kilometer, masih memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai penyediaan air baku di ibu kota baru.

“Kalau yang lainnya bisa memakai in take dari Sungai Mahakam yang ada di sebelah timurnya kawasan Ibu Kota Baru. Jaraknya sekitar 60 kilometer, seperti Jati Luhur ke Jakarta. Jadi saya kira itu sumber air yang bisa kita manfaatkan,” jelasnya.

Baca juga: Lubang Bekas Tambang Telan 35 Korban Jiwa, Warga Desak Jokowi hingga Ada di Calon Ibu Kota Baru

Dia menambahkan, selain Sungai Mahakam, di sekitar kawasan calon ibu kota baru juga terdapat tiga bendungan. Dua bendungan berukuran kecil dan satu bendungan berukuran besar.

“Air kami sudah survei ada tiga bendungan. Yang kecil itu bisa untuk amenities, jadi sebagai komponen perencanaan sebuah smart city, menjadi forest city dan menjadi metropolis. Yang satu (bendungan) besar itu untuk ketersediaan airnya, jadi bisa dimanfaatkan karena dekat,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com