Seorang Balita Terseret Banjir di Kabupaten Malang

MALANG, KOMPAS.com - Rafa Alfarizi, balita berusia 3 tahun 5 bulan terseret arus saat banjir menggenangi rumahnya di Griya Permata Alam, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, pada Senin (10/2/2020) sore.

Pencarian masih dilakukan hingga saat ini. Tim pencari menyisir jalur Sungai Bodo sekitar 8,5 kilometer.

"Hasilnya sampai saat ini masih nihil," kata Komandan Tim (Dantim) pencarian, Ainul Makhdin, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Banjir Periuk di Balik Turap Setinggi 5 Meter

Rafa sedang tinggal bersama neneknya ketika hujan deras mengguyur Kabupaten Malang. Saat itu, Rafa bermain di depan rumah, sementara neneknya berada di dalam rumah.

Sadar Rafa berada di luar, sang nenek mencari balita itu. Tapi, sang nenek hanya melihat payung merah yang sebelumnya digunakan korban.

Rafa diduga terperosok ke selokan dan terseret arus.

Ainul mengatakan, sebanyak 70 personel gabungan dikerahkan untuk pencarian. Mereka berasal dari Basarnas, PMI Kabupaten Malang, TNI, Polri, dan relawan.

"70 personel gabungan. Ada Basarnas, PMI, Yonkes dan Polsek dan relawan," katanya.

Pihaknya akan mengevaluasi hasil pencarian hari ini. Menurutnya, proses pencarian terkendala aliran sungai yang deras.

Baca juga: Menyelisik Sejarah Chung Hua School Jember, Sekolah Arsitek RS Khusus Corona

"Sungainya jeram dan banyak pohon di sekitar sungai," jelas Ainul.