MALANG, KOMPAS.com - Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas terkontaminasi mikroplastik.
Hal itu berdasarkan hasil penelitian oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Mahasiswa itu melakukan pengujian sejak Juli hingga September 2020 menggunakan metode rapid assesment for microplastic contamination.
Mereka melakukan pengujian di sejumlah titik. Hasilnya, limpahan mikroplastik di setiap titik berbeda-beda.
Baca juga: Perahu Terbalik di Sungai Brantas, Korban Ketiga Ditemukan Meninggal
Di aliran sungai yang ada di kawasan Muharto, Kota Malang, kelimpahan mikroplastik diketahui 0,37.
"Mikroplastik ini kan punya dampak yang sangat signifikan meskipun jangka panjang. Jadi, harapannya adalah lebih mencegah sebelum terjadi permasalahan itu sendiri," kata Alex Rahmatullah, mahasiswa semester 7 jurusan biologi UIN Maulana Malik Ibrahim di Kantor Perum Jasa Tirta 1, Jumat (11/9/2020).
Mikroplastik merupakan partikel yang berasal dari polymer dengan diameter kurang dari 5 mm. Kandungan mikroplastik itu disebabkan oleh sampah plastik.
Alex mengatakan, kandungan mikroplastik itu akan berbahaya jika dikonsumsi oleh masyarakat.
"Ada potensi berbahaya ketika dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat," ujar dia.
Kepala Divisi Teknologi Informasi Perum Jasa Tirta I, Erwando Rachmadi mengatakan, tidak menutup kemungkinan air di DAS Brantas sudah terkontaminasi mikroplastik.