Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rendang Kering Khas Sumatera Selatan

Kompas.com - 24/10/2010, 09:33 WIB

KOMPAS.com - Sejumlah pembeli menikmati masakan rendang kering dengan sayuran dan pindang patin di Kabupaten Muara Enim, Kamis (14/10) lalu. Masakan rendang yang selama ini identik dengan masakan khas Sumatera Barat ternyata bisa dimasak dan disajikan dengan gaya Sumatera Selatan.

Warung Makan Rendang boleh dibilang menjadi salah satu tempat kuliner yang cukup eksotik dan menyenangkan di wilayah Muara Enim. Rendang yang selama ini lebih dikenal sebagai makanan khas Sumatera Barat ternyata juga diolah secara menarik dan disajikan menjadi makanan khas Sumatera Selatan.

Pada Kamis (14/10) siang, panas terik membakar kota Muara Enim. Di salah satu lorong sempit di pusat kota tersebut, puluhan orang berjubel mengantre ke sebuah rumah makan yang lokasinya berada di suatu gang sempit.

Sepertinya benar pendapat sebagian masyarakat yang selalu mengatakan tempat kuliner yang bisa menyajikan sebuah masakan yang enak tetap akan dicari meskipun berada di lokasi terpencil. Hal inilah yang terjadi pada warung makan ”Rendang Datuk” di Jalan Pasar Kota, Muara Enim.

Dalam bahasa setempat, rendang datuk berarti rendang kering. Rendang tersebut dibuat dari daging sapi (empal) yang dikeringkan selama empat hari.

”Setelah setengah kering, baru kemudian bisa diproses menjadi rendang. Masakan rendang daging ini sangat sesuai jika disantap bersama pindang ikan maupun pindang tulang,” kata Rismaniar (40), pemilik rumah makan tersebut.

Ahli waris usaha
Rismaniar merupakan generasi kedua atau ahli waris usaha rumah makan yang didirikan oleh almarhum ayahnya, Min Nugraho, 20 tahun silam. Setelah kematian ayahnya lima tahun lalu, Rismaniar menjadi penerus usaha tersebut.

”Almarhum ibu sakit jadi tidak bisa meneruskan usaha ini. Setelah lulus sarjana, saya pikir-pikir kenapa tidak memanfaatkan peluang kerja yang sudah ada di depan mata,” ungkap ibu tiga anak tersebut.

Di tangan Rismaniar, perlahan-lahan usaha rumah makan tersebut mulai berkembang pesat. Langkah yang dilakukan antara lain rendang kering dicampuri abon sapi, serta dilengkapi dengan pindang patin dan pindang tulang. Dia juga mengubah racikan bumbu menjadi sedikit pedas dan berasam segar.

Butuh 30 kilogram
Jika kedua hal ini berhasil dipenuhi, Rismaniar yakin akan muncul kepercayaan dari pelanggan. Begitu pula dengan yang dialaminya saat menjalani bisnis rumah makan tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com