Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Kaca Kampung Warna-warni Malang, Unik Seperti di China

Kompas.com - 11/10/2017, 06:08 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Wisatawan kembali dibuat terpukau oleh keberadaan Kampung Warna-warni di Kota Malang, Jawa Timur.

Sebuah jembatan kaca yang menghubungkan antara Kampung Warna-warni dengan Kampung Tridi resmi dibuka untuk para pengunjung.

Jembatan yang disebut-sebut mirip dengan jembatan kaca di Zhangjiajie, China, itu diresmikan langsung oleh Wali Kota Malang M Anton pada Senin (9/10/2017) kemarin.

Sejak saat itu, jembatan yang melintas di atas Sungai Brantas itu menjadi spot foto baru bagi para wisatawan.

"Bagus, keren, kreatif, orang-orangnya ramah sih. Cuma pinggir kalinya ini dibersihkan," kata seorang wisatawan asal Medan yang menyebut dirinya bernama YR, Selasa (10/10/2017).

Baitul Rohmah, seorang wisatawan asal Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, juga menilai hal yang sama. Ia mengaku terpukau dengan kampung tersebut. Apalagi ditambah dengan adanya jembatan kaca yang melitas tepat di atas sungai.

"Unik, bagus. Tapi kalau lewat di sini (jembatan kaca) lumayan takut," katanya yang mengaku bersama empat orang temannya ke lokasi itu.

Kampung warna-warni merupakan sebuah kampung di Kelurahan Jodipan, Kota Malang. Kampung itu berdiri tepat di bantaran Sungai Brantas.

Tahun lalu, sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tengah menjalani praktikum di PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana), sebuah perusahaan cat di Malang, mengubah kampung yang awalnya kumuh itu menjadi warna-warni.

Tidak lama setelahnya, sebuah kampung di seberangnya, yakni kampung di Kelurahan Kesatrian juga membangun inovasi yang sama. Kampung itu mengangkat tema Kampung Tridi. Sejumlah lukisan tiga dimensi tampak menghiasi dinding rumah warga untuk menyambut wisatawan yang datang.

Baca juga: Akan Ada Jembatan Kaca di Kampung Warna-warni Malang

Sejak saat itu, muncul ide untuk menyatukan kampung yang dibelah oleh aliran Sungai Brantas itu dengan membangun jembatan. Supaya lebih menarik, digagas lah jembatan kaca dengan nama Jembatan Kaca Ngalam Indonesia.

Jembatan itu didesain oleh mahasiswa teknik sipil UMM, Mahatma Aji dan Khoirul di bawah binaan dosennya, Lukito Prasetya.

Jembatan itu dibangun dalam waktu lima bulan melalui dana Corporate Social Responsibity (CSR) PT Indana. Yaitu mulai dari tanggal 8 Mei 2017 hingga tanggal 7 Oktober 2017.

Jembatan itu dibangun dengan model jembatan gantung. Berwarna kuning emas dengan panjang 25 meter dan lebar 1,25 meter pada ketinggian 9,5 meter.

Jembatan itu diperkirakan dapat menampung sekitar 50 orang dengan beban berat 250 kilogram. Meski namanya jembatan kaca, tidak seluruh lantai jembatan terbuat dari kaca. Lantai kaca hanya ada pada tengah-tengah lantai jembatan itu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com