Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selasa Sore, Masih Tersisa 5 Titik Api di Gunung Semeru

Kompas.com - 25/09/2019, 10:19 WIB
Andi Hartik,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kebakaran hutan di Gunung Semeru, Jawa Timur, masih terus berlanjut.

Petugas kesulitan memadamkan api, karena angin yang kencang dan medan yang sulit dijangkau.

Kepala Resor Ranupani Susion mengatakan, hingga Selasa (24/9/2019) sore, masih ada lima titik api yang menyala.

Petugas kesulitan memadamkan api di lima titik tersebut.

"Ada lima titik api masih belum bisa dikendalikan, karena pengaruh angin yang sangat kencang, bertebing, berbukit sehingga menyulitkan petugas untuk pemadaman," kata Susion kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Semeru Meluas, Jalur Pendakian Ditutup Total

Titik api yang masih menyala di antaranya berada di kawasan Blok Ranu Kembang, Pusung Gendero, Ayek-Ayek, Watu Pecah, Batu Tulis dan Krepelan.

Belum diketahui luasan area yang terbakar. Namun, kebakaran yang berhasil dipadamkan sudah mencapai 30,3 hektare.

Sementara itu, vegetasi yang terbakar terdiri dari semak, krinyu, serasah, rumput, pohon kemlandingan, pakis, akasia dan cemara.

Sebanyak 48 personel gabungan dikerahkan untuk memadamkan kebakaran.

Mereka memadamkan api dengan berbagai alat, salah satunya jet shooter.

Sedangkan, air yang digunakan untuk memadamkan api di dapat dari Ranu Kumbolo yang berjarak sekitar 1 hingga 3 kilometer.

Selanjutnya, personel gabungan akan dibagi ke dalam tiga tim untuk melakukan proses pemadaman berikutnya.

Teknik pemadaman masih sama dengan sebelumnya, yakni dengan mendekati api dan memadamkannya, serta membuat sekat supaya api tidak meluas.

"Pemadaman dilakukan seperti sebelumnya dengan cara mendekati titik api yang bisa dijangkau, kemudian mematikan dengan jet shooter, gepyok atau ranting pohon dan membuat sekat pada medan datar, agar tidak meluas," kata dia.

Susion mengatakan, kondisi di jalur pendakian sudah steril dari pendaki.

Sebab, sejak kebakaran di sekitar Ranu Kumbolo terjadi, jalur pendakian menuju Puncak Mahameru ditutup.

"Kondisi di pos Ranupani maupun Ranu Kumbolo sudah tidak ada aktivitas pendakian," kata Susion.

Baca juga: Usai Demo, Mahasiswa di Malang Pungut Sampah Sampai Bersih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com