Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Lengkap Motivator Tempeleng 10 Siswa: Saya Dibilang Siswa Tidak Berprestasi

Kompas.com - 19/10/2019, 15:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Hari itu, Kamis (17/10/2019) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 2 Kota Malang menggelar Seminar Motivasi Wirausaha.

Acara tersebut menghadirkan seorang motivator yang berinisial AS.

Saat berbicara di depan 125 siswa, AS berkata bahwa ia tidak menginginkan ada peserta seminar yang tertawa sepanjang acara.

Jika ada yan tertawa maka akan diberi peringatan. Jika masih tertawa lagi, maka siswa yang akan tertawa dipukul sampai keluar darah.

Baca juga: Viral, Motivator Tempeleng Siswa Saat Seminar

Sayangnya kesepakatan itu tidak berjalan lancar

Di tengah acara, ada beberapa siswa yang tertawa saat ada kesalahan penulisan kata 'goblok' oleh operator. Kata 'goblok' yang seharusnya berakhiran huruf 'k' ditulis dengan huruf 'g'.

Hal tersebut memicu kemarahan AS.

Ia menyuruh 10 siswa yang tertawa saat acara untuk maju ke depan. Mereka ditempeleng secara bergilir oleh AS sembari meneriakkan kata 'goblok'.

Baca juga: Motivator yang Tempeleng Siswa dan Teriak Goblok Diduga Tersinggung Ada Siswa yang Tertawa Saat Seminar

"Ketawa karena salah operator. Harusnya goblok pakai K. Yang tertawa banyak, di belakang juga ketawa. Tapi yang paling dekat dengan beliaunya di sini (di bangku barisan depan)," kata Wahyu, salah seorang siswa yang dipukul.

Wahyu bercerita ia tidak suka dengan gaya AS saat memberikan motivasi. Saat seminar baru dimulai, AS mengatakan bahwa Wahyu adalah siswa tidak berprestasi karean duduk di bagian belakang.

Karena ucapan tersebut, ia kemudian pindah ke bangku bagian depan.

"Saya duduk paling belakang, saya dibilang siswa tidak berprestasi," katanya.

Baca juga: Kronologi Motivator Tampar 8 Siswa Saat Seminar

 

10 siswa alami lebam dan luka di bibir

Wali Kota Malang, Sutiaji bersama jajaran Forkopimda Kota Malang saat menemui siswa korban pemukulan di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Wali Kota Malang, Sutiaji bersama jajaran Forkopimda Kota Malang saat menemui siswa korban pemukulan di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019)
Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander mengatakan polisi menerima laporan terkait pemukulan tersebut pada 17 Oktober 2019.

Berdasarkan laporan perkara yang masuk ke Mapolres Malang Kota, dari 10 orang masih 9 orang yang diperiksa.

"Dari 10 orang, yang lapor masih 9 orang. Yang satu masih mimisan. Nanti kita cek, kalau yang bersangkutan sudah bisa diberi keterangan berita acara, kita periksa," katanya di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: Fakta Lengkap Motivator Tempeleng Siswa, Korban Jadi 10 hingga Pelaku Minta Maaf

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com