Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempeleng 10 Siswa, Motivasi Berujung Jeruji Besi: Saya Khilaf...

Kompas.com - 20/10/2019, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Agus Setiyawan atau Agus Piranhamas mengaku khilaf saat memukul 10 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhamadiyah 2 Kota Malang saat seminar yang diselenggarakan di lingkungan sekolah, Kamis (17/10/2019).

"Kejadiannya benar-benar khilaf karena selama hidup saya baru kali ini melakukan perbuatan dengan tangan. Karena sama sekali tidak pernah," kata Agus saat rilis di Mapolres Malang Kota, Sabtu (19/10/2019).

Agus mengaku baru pertama kali melakukan pemukulan saat seminar sedang berlangsung.

"Kejadiannya benar-benar khilaf karena selama hidup saya baru kali ini melakukan perbuatan dengan tangan. Karena sama sekali tidak pernah," katanya.

Baca juga: Sambil Mengatupkan Kedua Tangan, Motivator yang Tempeleng 10 Siswa Minta Maaf

Saat rilis Agus bercerita bahwa ia mengajar siswa agar membuka pola pikir, sebagai dasar motivasi enterpreneur.

Saat seminar, hal yang pertama yang ia lakukan adalah mengajarkan anak untuk berani bertanya. Ia juga meminta siswa yang duduk di belakang agar pindah ke depan.

Tapi ternyata, tidak ada siswa yang menuruti permintaannya.

Agus pun memilih melanjutkan seminar. Saat acara berlangsung, Agus mendapati siswa yang tertidur.

Baca juga: Pengakuan Motivator yang Tempeleng 10 Siswa, Khilaf Memukul karena Murid Tertawa

Namun Agus tetap berbicara, hingga ia mendapati kembali siswa yang tidur.

Siswa itu pun lantas dihukum duduk di depan.

"Saya diminta untuk ke tengah. Ternyata di belakang juga ada yang tertidur. Dari situ, saya masih logika, logika saya masih jalan, nalar saya masih jalan. Saya hukum untuk duduk di panggung supaya tidak tidur. Ada dua anak saya minta duduk di depan. Tetap saya lanjutkan," jelasnya.

Ia kemudian meminta siswa yang duduk di belakang untuk maju. Saat itu lah, Agus memberikan pernyataan bahwa siswa tidak boleh terrtawa.

"Kalau ada yang salah, jangan ditertawain. Saat operatornya adalah gurunya itu nulis salah, diketawain. Sebelumnya pernah ngomong kalau tertawa nanti saya pukul mulutnya. Nah saat itu lah saya khilaf," katanya.

Baca juga: Cerita Lengkap Motivator Tempeleng 10 Siswa: Saya Dibilang Siswa Tidak Berprestasi

 

Meminta maaf

Wali Kota Malang, Sutiaji bersama jajaran Forkopimda Kota Malang saat menemui siswa korban pemukulan di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Wali Kota Malang, Sutiaji bersama jajaran Forkopimda Kota Malang saat menemui siswa korban pemukulan di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019)
Agus meminta maaf sembari mengatupkan telapak tangan di dada, saat diberi kesempatan untuk mengklarifikasi langsung perbuatannya.

"Atas nama pribadi, Agus Setiyawan, saya mohon maaf khususnya yang pertama ke 10 siswa SMK Muhammadiyah Malang. Permohonan yang teramat sangat sudah saya sampaikan saat akhir acara dan berikutnya karena saya merasa bersalah lagi saya kembali lagi ke aula SMK untuk dipertemukan dengan 10 siswa juga, dan juga sudah minta maaf lagi," kata Agus di Mapolres Malang Kota,

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com