MALANG, KOMPAS.com – Rida Ayu Nabila Kusumawardhani (23), nasabah BRI merasa kaget ketika mengetahui saldo tabungannya raib.
Diduga, ia telah menjadi korban dari kejahatan skimming.
Dugaan skimming itu didapat Rida saat dirinya komplain ke Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Universitas Negeri Malang pada Selasa (11/2/2020).
“Dari kantor pusat katanya sudah diproses, tapi enggak tahu berapa lama,” kata Rida.
Rida mengatakan, semula dirinya bertransaksi di mesin ATM yang ada di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang, pada Selasa (4/2/2020).
Ia melakukan transaksi tarik tunai sebesar Rp 100.000.
Lalu pada Sabtu (8/2/2020) sekitar pukul 13.45 WIB, ia bertransaksi lagi melalui mesin EDC di sebuah toko di Kota Malang. Ketika itu, ia menghabiskan Rp 110.600.
Keesokan harinya, ATM-nya terblokir. Lalu pada Selasa (11/2/2020), Rida mendatangi Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Universitas Negeri Malang untuk membuka blokir.
Saat itu, diketahui bahwa ada transaksi pada Sabtu (8/2/2020) pukul 17.57 WIB sebesar Rp 300.000. Transaksi yang tidak diketahui itu membuat saldo tabungan itu habis.
Baca juga: Korban Skimming BNI Bertambah, Pelakunya Diduga dari Luar Sultra
“Setelah buka blokir ternyata saldo tersisa Rp 52.000. Kaget dong. Padahal merasa masih ada Rp 300.000 di ATM,” kata dia.
Pada saat itu pula, seorang customer service (CS) mengatakan kepada Rida bahwa dirinya telah menjadi korban kejahatan skimming.
“Bukan soal nominalnya. Tapi ini kejahatan, kalau ada orang lain juga terkena gimana,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.