Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Investasi Rp 36 T dari China, LRT akan Dibangun di Malang

Kompas.com - 17/02/2020, 17:48 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Malang mendapatkan investasi senilai Rp 36 triliun dari China untuk proyek pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT).

“Investasinya dari China. Nilainya yang disodorkan itu sampai Rp 36 triliun,” kata Wali Kota Malang Sutiaji usai menghadiri Musrenbang Lansia, Senin (17/2/2020).

Baca juga: Praktik Pemalsuan KTP Dibongkar, Pelaku Sebut untuk Pesanan Pilkada

Sutiaji menyetujui proposal investasi itu. Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dirjen Perkeretaapian untuk mengurus perizinan pembangunan LRT.

“Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) meminta segera ada koordinasi dengan Dirjen Perkeretaapian. Sehingga, begitu nanti ini sudah jalan, perizinan dari Perkeretaapian sudah ada,” jelasnya.

Rencananya, LRT akan dibangun sepanjang 35 kilometer di Kota Malang. LRT itu akan menjangkau kampus dan pusat pertokoan yang ada di Kota Malang.

“Kalau trasenya kemarin ketemu 35 kilometer di kota saja, harapan kami nanti tidak hanya di kota saja, tapi juga ada di Kabupaten Malang,” jelasnya.

Pekan depan, tiga kepala daerah di Malang Raya, yakni Wali Kota Malang, Bupati Malang dan Wali Kota Batu akan bertemu membahas rencana pembangunan transportasi massal tersebut.

Sementara itu, nilai investasi Rp 36 triliun itu berdasarkan pada asumsi setiap 1 kilometer pembangunan lintasan LRT akan menghabiskan dana Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar. Dengan begitu, total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan LRT sebesar Rp 36 triliun.

“Perlu kita tangkap dan kita perlu apresiasi orang yang mau investasi di Kota Malang, terlebih ini masalah transportasi massal,” jelasnya.

Wacana pembangunan transportasi massal di Kota Malang sudah bergulir sejak lama. Pada tahun 2017, Wali Kota Malang saat itu, Moch Anton mengaku sudah studi banding ke Amerika Serikat terkait rencana pembangunan monorel.

Baca juga: Flu dan Batuk, Mahasiswa Asal Lamongan Tak Diizinkan Naik Pesawat ke Tanah Air

Lalu pada Senin, 16 September 2019, Sutiaji mengaku sudah ada investor dalam negeri yang tertarik terhadap proyek pembangunan LRT di Malang. Saat itu, skema pembiayaannya 60 persen dari investor dan 40 persen sisanya dilempar ke publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com