KOMPAS.com - Sejak sebulan terakhir, SR (38) tak bertemu dengan sang suami yang pamit pulang kampung ke Malang, Jawa Timur pada 8 Mei 2020 lalu.
Sang suami meninggalkan SR yang hamil 9 bulan seorang diri di kontrakan sederhana di Jalan Damanhuri, Samarinda, Kalimantan Timur.
Karena tak ada kabar dari suami, SR bergantung dari bantuan para tetangga kontrakan untuk mencukupi kebutuhan makannya.
Jika merasa malu, ia harus menahan lapar seharian walau ia sedang hamil 9 bulan.
Baca juga: Suami Pamit Pulang Kampung Lalu Hilang Tanpa Kabar, Istri Hamil Bergantung Hidup pada Tetangga
“Tidak ada uang dan makanan mau bagaimana lagi,” ucapnya lirih saat ditemui Kompas.com pada Rabu (3/6/2020).
SR dan suaminya berasal dari Malang, Jawa Timur. Mereka bertemu di Samarinda saat sama-sama merantau.
SR sempat bekerja sebagai pembantu di rumah makan. Sedangkan sang suami bekerja serabutan.
Baca juga: Tak Terima Istri Dikubur di Makam Khusus Covid-19, Hasil Tes Negatif, Suami Menggugat
Mereka berdua kemudian menikah secara siri pada tahun 2018. Karena hamil, SR memutuskan tidak bekerja dan fokus pada kehamilannya.
“Kami sama-sama anak yatim piatu. Sama-sama dari Malang, Jatim. Kami ketemu di sini (Samarinda),” kata dia.
Namun nasib berkata lain. Saat hamil tua dan menjelang persalinan, sang suami malah menghilang setelah pamit pulang kampung ke Malang.
Baca juga: Tragis, Suami Peluk Jasad Istri Sambil Menangis Histeris Usai Memutilasinya
Sambil menangis, SR bercerita sejak 25 Mei 2020, ia tak lagi mendengar kabar suaminya.
Ia mengaku sempat frustasi karena tak ada biaya untuk persalinan yang tinggal menunggu hari.
“Saya tidak mau menjelekkan suami atau ini itu. Yang penting sekarang saya cari uang buat lahiran dan fokus untuk bayi saya,” kata dia.
Baca juga: Tragis, Suami Peluk Jasad Istri Sambil Menangis Histeris Usai Memutilasinya
“Kadang dia menangis enggak ada kabar dari suaminya dan memikirkan biaya salin. Kalau untuk makan sehari-hari enggak masalah ada kami sini,” kata dia.