Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Prediksi Klaster Keluarga, Ini Cara Wali Kota Malang Tekan Peningkatan Kasus Covid-19

Kompas.com - 24/06/2020, 16:11 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Wali Kota Malang Sutiaji mengaku telah memprediksi lonjakan kasus positif Covid-19 yang disebabkan klaster keluarga.

Sutiaji mengatakan, lonjakan terjadi karena banyak pasien Covid-19 yang menjalani karantina mandiri tak disiplin menjalani protokol kesehatan.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Malang Meningkat Selama Masa Transisi, Didominasi Klaster Keluarga

Sehingga, pasien positif tersebut menularkan virus ke anggota keluarga lain dan tetangga sekitarnya.

Klaster keluarga ini sudah kami prediksi,” kata Sutiaji di Kantor Kelurahan Polowijen, Kota Malang, Rabu (24/6/2020).

Menurut Sutiaji, ada dua pertimbangan untuk memenuhi permohonan karantina mandiri yang diajukan pasien Covid-19. Pertama, pasien harus disipilin menerapkan protokol kesehatan selama karantina mandiri.

Kedua, rumah pasien harus memenuhi standar yang ditetapkan sebagai tempat karantina mandiri.

Tapi, keputusan memberikan pilihan karantina mandiri itu tak efektif menekan penyebaran Covid-19. Justru, semakin banyak kasus positif akibat pasien yang lalai saat karantina mandiri.

Kini, Pemkot Malang telah menyiapkan tempat karantina atau safe house untuk pasien positif Covid-19.

Tempat karantina itu merupakan Gedung Balai Diklat dan Pelatihan Milik Pemerintah Provinsi Jatim di Jalan Kawi, Kota Malang.

Baca juga: Kisah Saeful, Nikahi 2 Kekasihnya Setelah Pacaran 2 Bulan, Dituduh Pakai Jampi

Gedung itu akan dibuat menjadi pusat karantina yang bisa menampung 60 pasien.

“Orang-orang yang sudah terkonfirmasi (positif) nanti harus kita geser (pindahkan ke tempat karantina),” jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com