MALANG, KOMPAS.com - EM dan kedua anaknya menjalani isolasi mandiri di rumahnya di wilayah Kelurahan Lowokwaru, Kota Malang.
EM melaksanakan isolasi mandiri sekeluarga sejak suaminya AM yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada 3 September 2020 lalu.
Namun, sampai saat ini, ia belum mendapatkan penanganan dari Satgas Covid-19 setempat.
Sampai delapan hari menjalani isolasi mandiri, ia tidak mendapatkan rapid test atau tes swab untuk mengetahui kondisinya.
Baca juga: Ditabrak Kereta Api hingga Terseret 200 Meter, 2 Penumpang Mobil di Malang Tewas
Sedangkan suaminya sudah dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (10/9/2020) petang.
"Bapak (suami) masuk rumah sakit tanggal 1 September. Langsung ada pemeriksaan Covid-19. Tanggal 2 dites swab. Hasilnya tanggal 3 bapak dinyatakan positif. Saya dan anak-anak langsung pulang, memutuskan untuk isolasi mandiri," kata EM, melalui sambungan telepon, Jumat (11/9/2020).
EM mengaku bingung, dirinya ingin mengetahui tentang kondisinya, namun takut keluar karena sedang menjalani isolasi mandiri.
Tidak ada kontak tracing terhadap dirinya yang bersentuhan langsung dengan suaminya yang meninggal akibat Covid-19.
EM akhirnya memilih untuk menunggu sampai masa isolasi mandiri mandirinya selesai.
"Saya tunggu sampai kita selesai saja (isolasi mandiri). Toh saya sehat tidak sakit apa-apa," kata dia.