Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Bromo Tetap Buka meski Probolinggo Zona Merah

Kompas.com - 12/09/2020, 12:47 WIB
Andi Hartik,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Aktivitas wisata di Gunung Bromo, Jawa Timur, tetap berlangsung meskipun salah satu daerah penyangga, yakni Kabupaten Probolinggo kembali menjadi zona merah penyebaran virus corona.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan, reaktivasi kawasan Gunung Bromo secara bertahap tetap berlangsung sesuai dengan standar operasional prosedur protokol kesehatan Covid-19.

"Protokol kesehatan dan SOP yang sudah ada harus tetap dipedomani dan diterapkan (masker, disinfektasi, social distancing, surat keterangan sehat, booking online dan lain-lain)," kata Sarif melalui keterangan tertulis, Sabtu (12/9/2020).

Baca juga: Probolinggo Kembali Jadi Zona Merah, Bagaimana Nasib Wisata Bromo?

Keputusan itu berdasarkan pada hasil monitoring dan evaluasi yang berlangsung di Hotel Bromo Permai, Cemorolawang, Kabupaten Probolinggo pada Jumat (11/9/2020).

Rapat monitoring dan evaluasi itu dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai para pihak.

Masing-masing yakni perwakilan Pemerintah Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.

Kemudian, PHRI, Paguyuban Jeep, Kuda dan mitra TNBTS lainnya.

Baca juga: Sedang Memimpin Shalat, Seorang Imam Masjid Dibacok dari Belakang

Usia minimal dan maksimal

Selain itu, hasil monitoring dan evaluasi itu juga menghasilkan kesepakatan batasan usia minimal dan maksimal yang boleh berkunjung ke kawasan gunung setinggi 2.329 meter dari permukaan laut itu.

Usia minimal yakni 10 tahun dan usia maksimal 60 tahun.

Sarif mengatakan, pemberlakuan batasan usia itu mempertimbangkan imunitas tubuh.

"Terkait daya tahan tubuh. Usia di atas infonya rentan daya tahan tubuhnya," kata dia.

Seperti diketahui, Kabupaten Probolinggo kembali berubah menjadi zona merah.

Zona merah berarti daerah dengan tingkat risiko tinggi penyebaran virus corona atau Covid-19.

Perubahan status zona itu setelah jumlah kasus positif Covid-19 di daerah itu meningkat karena munculnya klaster perusahaan, pondok pesantren, dan banyaknya kontak erat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com