Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Malang Berubah Jadi Zona Oranye dari Merah, Angka Kematian Masih Tinggi

Kompas.com - 30/09/2020, 13:50 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kota Malang kembali ke zona oranye penyebaran Covid-19 setelah sebelumnya berstatus zona merah. Tambahan kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 menurun drastis.

Pada Selasa (29/9/2020), tambahan kasus terkonfirmasi positif di Kota Malang sebanyak lima orang. Sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 37 orang.

Sebanyak 1.775 kasus positif Covid-19 tercatat di Kota Malang hingga Selasa (29/9/2020). Dari jumlah itu, sebanyak 170 pasien meninggal, 1.467 orang sembuh, dan 138 pasien dirawat.

Humas Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu'arif mengatakan, terdapat 14 indikator untuk menentukan zona penularan Covid-19 di daerah.

"Dari 14 indikator. Tiga indikator utama yaitu epidemiologi, kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan," kata Husnul melalui melalui sambungan telpon, Rabu (30/9/2020).

Baca juga: 19 Tahun Rawat Istrinya yang Lumpuh hingga Meninggal, Koestomo: Saya Mengikhlaskan...

Angka kematian tinggi

Meski berada di zona oranye atau risiko sedang sebaran Covid-19, angka kematian di Kota Malang cukup tinggi.

Hingga Selasa (29/9/2020), jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Kota Malang sebanyak 170 orang.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 pusat, Kota Malang masuk dalam 20 daerah penyumbang angka kematian tertinggi secara nasional.

Husnul menjelaskan, angka kematian di Kota Malang cukup tinggi karena pasien memiliki komorbid. Menurutnya, 98,5 persen pasien yang meninggal karena memiliki penyakit penyerta.

"Jadi angka kematian yang ada di Kota Malang itu hampir 98,5 persen dengan penyakit penyerta atau komorbid," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com