Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Abu Semeru Berhenti, Bupati Lumajang Minta Warga Waspadai Lahar Dingin

Kompas.com - 17/01/2021, 21:22 WIB
Andi Hartik,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Hujan abu vulkanik akibat awan panas guguran yang keluar dari kawah Gunung Semeru, Jawa Timur sudah berhenti, Minggu (17/1/2021).

Warga yang terdampak secara mandiri sudah membersihkan bekas hujan abu tersebut.

"Masyarakat melakukan pembersihan secara mandiri terhadap debu yang ada di sekitar mereka. Di rumah-rumah maupun di sawah," kata Bupati Lumajang, Thoriqul Haq melalui sambungan telepon, Minggu malam.

Thoriq mengatakan, tidak semua daerah di lereng Gunung Semeru terdampak hujan abu vulkanik.

Sebab, awan panas guguran yang membumbung hanya mengarah ke utara.

"Per tadi malam sejak awan panas guguran terjadi, masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru ada yang terdampak, ada yang tidak. Jadi yang pas di bawahnya itu Kecamatan Senduro dan Pronojiwo, sebagian besar tidak terdampak hujan abu," kata Thoriq.

"Tetapi ada beberapa desa di Pasrujambe, sebagian Senduro, hingga ke perbatasan Probolinggo, itu terdampak abu dari awan panas guguran karena anginnya mengarah ke utara," katanya menambahkan.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Awan Panas Guguran Terjadi Sejak 1 Januari

Hujan abu melanda beberapa wilayah hingga pukul 04.00 WIB.

Waspadai lahar dingin

Thoriq mengatakan, yang perlu diwaspadai dari terjadinya awan panas guguran itu adalah potensi lahar dingin.

Baca juga: Tenda Terbatas, Puluhan Pengungsi Gempa Sulbar Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam

 

Sebab, awan panas guguran yang meluncur ke bawah itu menyisakan material vulkanik.

Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, material itu akan hanyut bersama air hujan yang membawanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com